RUMPUN BAHASA DI DUNIA DAN BAHASA AUSTRONESIA (NUSANTARA)


BAGIAN I
RINGKASAN MATERI
Terdapat sembilan rumpun bahasa di dunia. Rumpun tersebut sebagai bentuk pengembangan bahasa-bahasa yang sangat banyak. Rumpun bahasa yang pertama adalah bahasa Indo-German. Rumpun bahasa ini memiliki sembilan subbahasa, yaitu India (India kuno, India Pertengahan, dan India Modern), bahasa Iran, bahasa Armenia, bahasa Albania, bahasa Baltik, bahasa Slavia, bahasa Takhar (Asia Tengah), bahasa Hentit (Asia Kecil), bahasa Yunani, bahasa Itali, dan bahasa Kelt.
Secara garis besar kesembilan rumpun bahasa yang ada di dunia adalah bahasa-bahasa German, bahasa-bahasa Hamit, bahasa-bahasa Ural Altai, bahasa-bahasa Jafet, bahasa-bahasa Austris, bahasa-bahasa Lain di Asia dan Occania, bahasa-bahasa Afrika, dan bahasa-bahasa Amerika. Dari sekian banyak bahasa yang terdapat di dunia yang jumlahnya sekitar 5000 bahasa, hanyan enam bahasa (Bahasa Inggris, Perancis, Rusia, Mandarin, Spanyol, dan Arab) yang dipakai dalam bidang Perserikatan Bangsa-Bangsa dan UNESCO.
Bahasa indonesia adalah bahasa yang berasal dari bahasa Melayu Riau (BM) yang diperkaya oleh unsur bahasa asing dan bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahasa-bahasa nusantara (menurut istilah Solheim), atau secara umum di Eropa dan Amerika dikenal dengan nama Austronesia. Banyak ahli yang menyampaikan pendapatnya berkaitan dengan keberadaan bahasa Austronesia sebagai bahasa nusantara.

BAGIAN II
PENDAPAT AHLI
A.    Bahasa- bahasa Austronesia menurut Gorys Keraf
Bahasa-bahasa Austronesia adalah semua bahasa yang terdapat di kepul;auan antara Malagasi dan Pulau Paskah, dan antara Taiwan (Formosa) dan New Zeland (kecuali bahasa-bahasa Irian), (Keraf, 1991:14). Bahasa-bahasa Austronesia dibagi lagi atas dua kelompok besar, yaitu:
1.      Bahasa-bahasa Austronesia Barat, disebut juga bahasa-bahasa Indonesia atau bahasa-bahasa Melayu. Kelompok ini dibagi lagi menjadi dua bagian, sebagai berikut.
a.       Hesperonesia (Indonesia Barat)
b.      Bahasa-bahasa Maluku
2.      Bahasa-bahasa austronesia Timur, disebut juga bahasa-bahasa Oseania atau bahasa-bahasa Polinesia. Kelompok ini dibagi lagi menjadi dua bagian, sebagai berikut.
a.       Bahasa-bahasa Heonesia
b.      Bahasa-bahasa Melanesia
Secara tipologis bahasa Indonesia, termasuk bahasa-bahasa Aglutinatif. Bahasa Indonesia secara genealogis termasuk dalam rumpun besar bahasa Austria, rumpun Austronesia, keluarga Bahasa Indonesia Barat (Hesporenesia), subkeluarga bahasa Melayu.

B.     Bahasa-bahasa Austronesia, Menurut Prof. Dr. Slametmuljana
Beberapa aspek penting yang berkaitan dengan keberadaan bahasa-bahasa menurut Slametmuliana, yaitu sebagai berikut.
1.      Kedudukan sosial
Baik mengenai struktur kata maupun struktur kalimat terdapat persesuaian antara bahasa-bahasa di daratan Asia dan Astronesia. Anasir-anasir bahasa yang berupa kata dan bubuhan yang mempunyai daerah pemakaian yang sangat luas adalah anasir-anasir bahasa dari daratan Asia, (Slametmuljana, 1975:105).
2.      Proses Asimilasi
Kata bilangan berasal dari daratan Asia tenggara, terutama dari rumpun bahasa Melayu kontinental, yakni bahasa Melayu Semenanjung, Campa dan Jarai, masuk dalam keseluruhannya ke wilyah Austronesia sebelah barat.
3.      Rumpun Bahasa
Hasil penelitian dalam rangka perbandingan antara bahasa-bahasa di daratan Asia di satu pihak dan bahasa-bahasa di wilayah Austronesia menunjukkan bahwa basic vocabulary dan struktur dua golongan bahasa itu hampir sama.
4.      Desakan dari barat dan utara
Bahasa-bahasa daerah di wilayah Austronesia mendapat pengaruh berupa pelbagai kata dari vocabulary yang berasal dari rumpun bahasa Tai.
C.     Bahasa-bahasa Austronesia, Menurut Marsono
Jumlah bahasa yang termasuk rumpun Austronesia mencapai ± 500 bahasa. Jumlah bahasa-bahasa di dunia ada 6.703 bahasa (Laksono, 2002:1). Di samping anggotanya termasuk banyak, bahasa ini pada zaman purba mempunyai jangkauan penyebaran yang terluas di antara rumpun-rumpun bahasa yang lain di dunia (Poedjosoedarmo, tanpa tahun: 26-36).
Bahasa yang masih tetap terpakai di antara bahasa Nusantara, yaitu: Jawa, Sunda, Melayu, Madura, Bugis/Makasar, Minangkabau, Batak, Bali, Aceh, dan Sasak. Jumlah penutur kesepuluh bahasa Nusantara ini lebeih dari 1.500.000. Masyarakat Indonesia yang berasal dari kesepuluh etnis penutur bahasa Nusantara ini merupakan masyarakat yang berdwibahasa.
Pemilihan pengamatan terhadap  tujuh anggota rumpun Austronesia itu dengan pertimbangan di antaranya bahwa lima belas bahasa, yaitu: Jawa, Sunda, Melayu, Madura, dan Bali, jumlah penuturnya termasuk dalam delapan besar di antara bahasa Nusantara yang lain. Sampel bahasa Melayu diambil dari Melayu Palembang (Baso Palembang), (arsono, 2011:4). Adapun bahasa Indonesia dipilh karena bahasa ini disamping bahasa nasional, jumlah penuturnya tertinggi di antara lima bahasa itu. Bahasa Jawa Kuna dipilih karena walaupun di Jawa bahasa ini telah mati merupakan bahasa pada abad ke-9-15.


BAGIAN III
HASIL ANALISIS MATERI
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berasal dan berkembang dari bahasa Melayu. Secara khusus perkembangannya dipengaruhi oleh bahasa Melayu Riau (BM) yang diperkaya oleh unsur bahasa asing dan bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara, bahasa ilmu pengetahuan di sekolah dan  bahasa persatuan, mempunya wilayah  penggunaan yang jauh lebih luas daripada bahasa daerah. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia tidak terlepas dari asal usul bahasa Nusantara atau bahasa Austronesia.
Bahasa Nusantara secara umum di Eropa dan Amerika dikenal dengan nama Austronesia. Bahasa-bahasa Austronesia adalah semua bahasa yang terdapat di kepulauan antara Malagasi dan Pulau Paskah, dan antara Taiwan (Formosa) dan New Zeland (kecuali bahasa-bahasa Irian). Pada dasarnya bahasa Austronesia terbagi menjadi dua wilayah. Menurut keraf , Marsono, Slametmuljana dan landasan materi, dua wilayah tersebut adalah bagian barat dan timur.
Keberadaan bahasa Austronesia sangan mempengaruhi rumpun bahasa yang ada di dunia. Tidak terlepas dari perannya sebagai bahasa pembentuk bahasa nusantara, bahasa Austronesia mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam dinia kebahasaan. Sampai saat ini, bahasa nusantara masih mempunya kedudukan yang sangat penting dibangdingkan dengan bahsa daerah lainnya.
Rumpun bahasa yang didasarkan atas kesamaan anasir-anasir bahasa yang berupa kata dan bubuhan disebut Melayu-Polinesia. Istilah Polinesia mengandung pengertian keserumpunan (perpaduan) bahasa. Rumpun bahasa melayu Polinesia adalah unsur bahasa yang berasal dari daratan Asia dan Indonesia bagian barat. Terbenbtuknya keserumpunan bahsa dikarenakan meluaskan daerah pemakain bahasa. Persebaran unusr bahasa dari pelbagai unsur bahasa di daratan asia ke Polinesia menunjukkan bahwa pelbagai unusr itu telah merupakan bahasa masyarakat b aru di pulau sumatra.
Istilah Austronesia sama dengan istilah Indonesia asli. Pada dasarnya penutrur bahasa Austronesia juga merupakan penutur bahasa Indonesia asli. Perbendaharaan kata yang ada pada bahasa Austronesia asli merupakan bahasa yang berasal dari satu di antara bahasa yang ada di daratan Asia. Sebagai contohnya adalah sebagai berikut.
Kata benda asuberasal dari bahasa Khasi. Bentuk dalam bahasa Khasi sebagai berikut.
Khasi remi: kwew, Khasi lingngam: ksu




DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Marsono. 2011. Morfologi Bahasa Indonesia dan Nusantara. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Slametmuljana. 1975. Asal Bangsa dan Bahasa Nusantara. Jakarta: Balai Pustaka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sastra Angkatan Reformasi dan 2000-an

Pendekatan Pragmatik

Sastra Angkatan '66